Warga mulai resah," kata Soleh Ahmad. "Tidak berbentuk hewan laut pada umumnya karena tidak ada kepala dan ekor bahkan hewan tersebut berbulu tidak seperti ikan atau hewan laut lainnya.
bentuk tubuhnya seperti cacing yang sulit dibedakan mana kepala dan ekornya. kulit hewan itu berlumut dan memiliki sisik, Anehnya lagi,
Saat ini panjagnya sudah lima meter. kulit yang diamankan di keramba dan jaring terus tumbuh dan membesar. Beberapa hari setelah itu,
Satu bagian agi dipagari dengan jaring di bibir pantai Desa Sole. yang satu diambil warga dan ditaruh di karamba tempat budidaya ikan. Kulit yang tertinggal terbelah menjadi dua,
Minggu 2 Juli 2017. Setelah hanyut sepenggal kulit yang diduga dari paus dengan panjangnya kira-kita 50 centi atau sesiku tertinggal dan menempel di batu," kata Ahmad kepada Liputan6.com, "Setelah tiga hari kemudian bangkai paus tersebut hanyut dengan sendirinya tanpa ada yang menarik.
berukuran 50 centimeter. bangkai tersebut dibawa arus laut dan yang tertinggal adalah kulit paus, Namun selang beberapa hari setelah itu, Perahu yang dipakai warga tak mampu menarik bangkai paus. Upaya warga itu gagal.
Warga dan nelayan kemudian berusaha menarik tubuh hewan mamalia itu ke tengah laut untuk menghindari bangkai mencemari pesisir. 29 Mei lalu. warganya menemukan bangkai paus di pesisir pantai Desa Sole. menceritakan sebelum kulit tersebut berevolusi menjadi seekor hewan, Soleh Ahmad Asma, Pejabat Pemerintah Desa,
Perubahan itu hanya dalam kurun waktu seminggu. Maluku digegerkan dengan temuan kulit hewan yang secara misterius berubah menjadi seekor hewan mirip cacing raksasa. Kabupaten Seram Bagian Barat, Kecamatan Waisalla, Warga Desa Sole,
Source: Liputan6.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.