Namun jumlahnya menurun pada tahun 2013 dengan jumlah penelpon 267 dan hanya 46 penelepon pada tahun terakhir. Jumlah ini terus meningkat yani 222 penelepon pada 2011 dan 347 penelepon pada 2012. Pada tahun 2010 jumlah penelpon 161 orang.
Data Kemenkes mencatat jumlah penelepon fluktuatif sejak layanan ASA dibuka.
semakin lama semakin menurun," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com. "Terjadi ketidakefektifan antara biaya dan sumber daya yang disediakan dengan jumlah penelefon yang masuk,
namun berhenti beroperasi sejak 2014 karena sepi peminat. Layanan yang disebut ASA ini diluncurkan pada 10 Oktober 2010, Kemenkes sebenarnya pernah membuka layanan konsultasi bagi pengidap depresi melalui nomor telepon 500-454. Sebelum layanan 119,
Imbauan ini berlaku untuk semua jenis rumah sakit. Nila juga mengimbau agar rumah sakit di Indonesia dapat menjadi tempat masyarakat berkonsultasi masalah psikologis.
khususnya darurat medik dan bebas biaya. Nomor ini menyediakan layanan emergensi, Layanan kegawatdaruratan melalui nomor 119 telah dibuka sejak Juli 2016 lalu.
Layanan itu sengaja dibuka untuk menjaga kesehatan mental individu yang mengalami depresi. layanan gawat darurat 119 juga dapat menampung keluh kesah masyarakat yang tidak bisa terbuka untuk menceritakan masalahnya kepada orang terdekat. Selain bersifat darurat,
Pernyataan Nila merupakan tindak lanjut Kementerian Kesehatan dalam menangani maraknya kasus bunuh diri akibat depresi dan perundungan yang terjadi belakangan ini.
Selasa (25/7). Jakarta, Nomor itu untuk emergency dan bisa untuk kesehatan mental," ujar Nila seusai membuka seminar Hari Anak Nasional di Gedung Kemenkes, "Nomor 119 bisa dimanfaatkan untuk pencegahan.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan bahwa nomor darurat 119 dapat digunakan untuk mencegah aksi bunuh diri. Warga diharapkan menghubungi nomor tersebut jika melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri.
Source: CNN Indonesia
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.