(fat) Seperti mencarikan kontrakan rumah," terang Leonard. Perannya membatu kemudahan sarana dan prasarana. "Kami juga menangani dua WNI yang diduga ikut membantu para WNA.
termasuk temuan 93 WNA ini. Tujuannya supaya tidak ada tindak kejahatan yang bisa dilakukan siapa saja, pendataan setiap penghuni dan pendatang harus dilakukan oleh sekuriti. Menurut Leonard,
Leonard meminta kepada pengurus perumahan supaya para sekuriti melakukan pendataan pemilik dan penghuni setiap rumah serta pendatang. Karena sekuriti banyak tidak kenal pemilik rumah,
Tapi banyak Skuriti yang menjaga di masing-masing blok," aku Leonard. juga tidak ada RT dan RW seperti perumahan lainnya. "Di perumahan sini,
Pihaknya akan menemui pengurus perumahan Graha Famili. karena para tetangga dan sekuriti perumahan tidak kenal. kata Leonard, Kesulitan yang dialami kepolisian,
Minggu (30/7/2017). Rumah dikontrakkan lewat perantara bukan pemilik langsung," kata Leonard, tapi agak sulit karena pemilik rumah belum diketahui. "Kami sudah mengumpulkan keterangan,
untuk proses penyidikan rumah dan WNI ditangani polisi Surabaya. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard M Sinambela menuturkan,
Masing-masing rumah itu dikontrak satu tahun sejak Januari 2017 dengan nilai Rp 150 juta. dan E58. M21, E68, yakni N1, Empat rumah di kawasan elit di Surabaya Barat yang diselidiki polisi,
Kini polisi sedang menyelidiki empat rumah di Graha Famili yang dipakai sebagai markas tindak kejahatan Cyber Fraud (penipuan online).
SURABAYA - Mabes Polri sudah memboyong 93 Warga Negara Asing (WNA) yang ditangkap di Surabaya ke Jakarta. TRIBUNNEWS.COM,
Source: Tribunnews.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.