"Satu hal yang Jepang perlu pikirkan dalam jangka menengah adalah bagaimana meningkatkan mobilitas di pasar tenaga kerja."
tak bisa diselesaikan hanya dengan menggunakan mesin. pekerjaan-pekerjaan di industri padat karya semacam itu sangat kompleks, Sebab, dan medis. ritel, distribusi, Iwashita menekankan bahwa mekanisasi tak serta-merta menjadi solusi di industri konstruksi, Namun,
survei BoJ juga memerlihatkan firma Jepang ingin menggenjot investasi teknologi piranti lunak sebesar 3 persen tahun ini. Makanya,
mekanisasi pabrik. Salah satunya, sejumlah cara dilakukan perusahaan Jepang. Untuk mengatasi persoalan itu,
kemarin. seperti diberitakan Nikkei, Kepala Ekonom di SMBC Friend Securities, Maka pendapatan perusahaan akan tergerus dan akan menyeret perekonomian," kata Mari Iwashita, "Jika perusahaan tak bisa menaikkan harga produk dan jasa mereka untuk menutupi peningkatan ongkos pekerja.
Tetapi juga ekonomi Jepang secara keseluruhan. dampaknya tak hanya sekedar goncangan terhadap perusahaan semata. ekonom mengingatkan jika kelangkaan pekerja tersebut tak disikapi dengan tepat, Namun, mendukung pencapaian target inflasi 2 persen. menurut BoJ, Sebuah langkah vital,
mendorong konsumsi masyarakat. pada gilirannya, Berupa peningkatan upah, juga menyimpan hikmah. Penyusutan pekerja, Bak dua sisi mata uang.
Langkah tak lazim dilakukan oleh sebuah perusahaan tengah berekspansi guna mengakomodasi peningkatan kebutuhan kliennya. harus mengubah standar pelayanan dan tarifnya. Perusahaan logistik semacam Yamato Transport, Gara-gara kekurangan pekerja,
kelangkaan pekerja terjadi di tengah meningkatnya kebutuhan jasa pengangkutan menyusul ledakan transaksi di perdagangan elektronik (e-commerce). Sebab, Dampak tak kalah parah dialami industri logistik.
Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menarik lebih banyak lagi pekerja sambilan. menawarkan beasiswa untuk mahasiswa yang bekerja paruh waktu. juga terkenal di Indonesia itu, Operator restoran cepat saji, Lain lagi dengan Yoshinoya.
Februari lalu. Pemilik jaringan restoran 'Royal Host' itu harus mengakhiri layanan 24 jam, Royal Holding Group. Semisal, Banyak siasat dilancarkan pebisnis Negeri Samurai dalam merespon kondisi tak menyenangkan tersebut.
Ini penyusutan terbesar diantara negara maju. Jepang kehilangan rata-rata 500 ribu pekerja per tahun selama dua dekade. Dengan kata lain,
kemudian merosot menjadi sebanyak 76,2 juta orang pada Februari lalu. Populasinya sempat menyentuh 86,99 juta orang pada 1997, Penciutan jumlah penduduk usia produktif menjadi kambing hitam.
Indeks itu menggambarkan jumlah perusahaan yang melaporkan kekurangan pekerja lebih banyak ketimbang yang mengalami kelebihan. terendah sejak Februari 1992. berada di level minus 25, baik kecil maupun besar, Hasil survei digelar Maret lalu itu menunjukkan employment index untuk semua industri, Bank of Japan (BoJ) baru saja mengeluarkan laporan terkait survei mengenai sentimen pengusaha Jepang terhadap perekonomian dalam jangka pendek.
Negeri Matahari Terbit itu terancam tak bisa keluar dari belenggu stagnasi ekonomi sudah menerungku selama 20 tahun terakhir. Konsekuensinya, Jepang tengah menghadapi kelangkaan pasokan pekerja lokal.
Source: Merdeka.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.