BBC | MARIA RITA
praktek kekejaman ini merupakan bentuk kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusian. Menurut Amnesty,
Saya berharap mereka memotong kaki saya daripada mereka memukuli saya terus menerus," kata Sameer. Itu tidak mungkin namun mereka terus saja melakukannya. Seperti anda berusaha memukulkan paku ke batu. "Pukulan itu sangat intens. ia terus menerus dipukuli hingga tak berdaya. menuturkan, Mantan tahanan dengan nama panggilan Sameer,
Sehingga para jagal menurunkan tubuh mereka lalu mematahkan leher mereka. Beberapa tahanan tidak langsung tewas karena tubuh mereka ringan. para tahanan digantung sekitar 10 sampai 15 menit. Seorang mantan hakim yang menyaksikan eksekusi massal itu menuturkan,
Jasad para tahanan yang telah dieksekusi dimasukkan dalam truk dan dibawa ke rumah sakit militer Tishreen di Damaskus untuk didaftarkan dan dikuburkan dalam beberapa kuburan massal di lahan militer di sekitar itu.
Setelah itu di tengah malam kedua mata mereka ditutup dan mereka dipindah ke ruang lain di bawah tanah dan diberitahu mereka akan dieksekusi beberapa menit lagi.
Mereka lalu dipindahkan ke penjara sipil dan dibawa ke sel bawah tanah dan dipukuli selama dua atau tiga jam. Kemudian para tahanan diberitahu tentang hari mereka akan dieksekusi.
"Pengadilan ini tidak ada hubungannya dengan penegakan hukum," ujar mantan hakim itu. maka ia akan diadili. Apapun jawabannya, Seorang mantan hakim pengadilan militer mengungkapkan setiap tahanan akan ditanya tentang keterlibatan mereka dalam kejahatan yang dilakukan.
para tahanan dibawa ke semacam pengadilan lapangan militer di distrik Qaboun untuk diadili selama satu hingga 3 menit. Sebelum dieksekusi,
arah utara Damaskus. setiap minggu jumlah tahanan yang digantung antara 20 hingga 50 orang setiap minggu di Saydnaya, Menurut data Amnesty,
dan pejabat penjara. tahanan, Amnesty mewawancarai 84 orang termasuk mantan penjaga penjara, Untuk mendapatkan informasi eksekusi massal dengan cara digantung di penjara rahasia di Saydnaya,
pemerintah Suriah membantah terjadinya pembunuhan massal dan perlakuan said terhadap para tahanan. Menanggapi laporan terbaru Amnesty,
Amnesty menduga kuat eksekutor disetujui oleh pemimpin tertinggi pemerintah Suriah. 7 Februari 2017, Mengutip BBC,
eksekusi massal dengan cara digantung terjadi setiap minggu di penjara rahasia di Saydnaya antara September 2011 hingga Desember 2015. Menurut data Amnesty,
Mereka yang dieksekusi sebagian besar adalah rakyat sipil pendukung kelompok oposisi pemerintah Suriah. Amnesty International mengungkapkan sekitar 13 ribu orang telah dieksekusi di dalam penjara rahasia di Suriah. Damaskus -Lembaga penggiat hak asasi manusia, TEMPO.CO,
Source: Tempo.co
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.