Pertanyaan lain yang juga hendak mereka jawab adalah bagaimana budaya dan orientasi seksual memengaruhi gerakan joget dan persepsi akan aktivitas joget. atau status hormonal pada perempuan. usia, kesehatan, Neave dan timnya kini berencana mengamati apakah daya tarik seseorang saat berjoget memiliki korelasi dengan kepribadian, Dr. Dikutip New York Times,
dan cepat. digerakkan secara bergantian, juga torso, leher, Mulai dari kepala, Hasilnya membuktikan bahwa seorang pria dianggap menarik jika gerakan jogetnya memiliki banyak variasi.
37 perempuan melakukan penilaian terhadap gerakan joget para lelaki ini. Lalu, gerakannya direkam dan diubah menjadi avatar digital. Mereka meminta 19 relawan pria berusia antara 18 hingga 35 tahun untuk berjoget,
tim riset ini sudah melakukan penelitian serupa untuk pria. Sebelumnya,
pria mengayun bahu sementara perempuan mengayun pinggul," Neave berujar. perbedaannya adalah, "Jika Anda melihat perempuan dan lelaki berjalan, karena itu mengindikasikan femininitas. Gerakan pinggul merupakan prediksi kunci tentang seberapa positifnya seorang penari dinilai dalam studi ini,
perempuan lain," jelas Neave. pamer kekuatan pada para rival, Kedua, menarik perhatian para lelaki. mereka menunjukkan status hormonal, "Pertama, profesor psikologi Nick Neave berspekulasi bahwa gerakan-gerakan tersebut punya dua maksud bagi perempuan heteroseksual. Penulis riset,
Begitulah kesimpulan riset yang dipublikasikan dalam Scientific Reports. gerakan tangan asimetris juga lebih disukai oleh para penilai. Setali tiga uang, semakin tinggi pula nilai yang didapat. Periset juga menemukan bahwa semakin asimetris gerakan paha,
terbukti bahwa perempuan yang sering menggoyangkan pinggul saat joget mendapat nilai lebih tinggi daripada mereka yang tidak goyang pinggul. Dari penilaian tersebut,
Mereka diminta memberi nilai dalam skala 1 sampai 7. Semuanya adalah heteroseksual dengan usia di atas 18 tahun. Adapun yang melakukan penilaian adalah 57 lelaki dan 143 perempuan.
bukan bentuk tubuh atau atribut lain. Penggunaan avatar digital adalah untuk memastikan bahwa perempuan dan lelaki yang menilai masing-masing partisipan hanya berdasarkan gerakan mereka, para peneliti merekam gaya joget partisipan lalu memetakannya menjadi avatar digital--seperti yang Anda lihat dalam video. Dengan menggunakan teknologi tangkap gerak,
Mereka berjoget diiringi tabuhan drum dari sebuah lagu yang dinyanyikan Robbie Williams. para psikolog meminta 39 partisipan perempuan. Untuk merumuskan gaya joget ini,
Lebih jelasnya bisa Anda lihat pada video berikut. sembari bergantian mengangkat tangan dan menggerakkan kaki. Inggris menemukan bahwa gaya joget paling menarik perhatian adalah saat seorang perempuan menggoyangkan pinggul, Para periset di Northumbria University,
Terutama untuk menarik perhatian lawan jenis. Ada gaya joget yang terbukti ampuh. Tak perlu merasa canggung lagi karena para ilmuwan telah menemukan jawabannya.
berbeda dengan mereka yang jarang atau malah belum pernah ke klub. Anda yang kerap ke klub pasti tak canggung melakukannya, Berjoget punya manfaat baik.
Source: Beritagar.id
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.