Semoga tip ini bermanfaat.
maka tak ada salahnya Anda mulai melirik peluang di tempat lain. Seandainya lebih banyak kerugiannya, mulailah menimbang-nimbang untung dan rugi apabila Anda bertahan di perusahaan. Jika hal itu terjadi,
pertumbuhan dan keberlangsungan perusahaan pun jadi terhambat. Akibatnya, maka lambat laun kepercayaan karyawan lain terhadapnya pasti akan hilang. dan tak ada pula tindakan dari manajemen, Apabila tak kunjung ada kemajuan perusahaan selama dipimpin oleh atasan,
Ketahui batas toleransi 4.
berusahalah untuk fokus pada apa yang bisa Anda kerjakan dan kontribusikan untuk perusahaan. Sebaliknya, maka tak perlu ada kekhawatiran berlebih. selama kelemahan atasan masih bisa ditutupi oleh keberadaan Anda dan anggota tim lain, Meski begitu,
Sosok yang seharusnya jadi panutan gagal memenuhi harapan mereka. Bagaimana tidak? kesabaran timnya pasti terasa diuji. Ketika pemahaman seorang atasan terhadap pekerjaannya begitu terbatas,
Fokus pada apa yang bisa Anda kerjakan 3.
Lagipula bukankah sudah semestinya sebuah tim diisi oleh individu-individu yang saling melengkapi? namun yakinlah bahwa Anda akan menemukan berbagai sisi lain yang ia kuasai. Mungkin dalam beberapa hal Anda memang lebih unggul dari Si Bos,
Anggaplah dengan cara ini Anda jadi ikut belajar sambil mempertajam pengetahuan Anda sendiri. terutama di hadapan karyawan lain. Namun tentu saja tanpa memberi kesan meremehkan, maka Anda tak perlu segan untuk membantu mengarahkannya. Apabila atasan cukup terbuka dengan masukan orang lain,
Jangan segan mengarahkan 2.
Siapa tahu informasi tersebut pasti dapat mengubah perspektif Anda terhadap dirinya? serta sebesar apa tekanan yang ia hadapi di perusahaan. seperti apa pengalaman kerjanya, Cari tahu dulu sudah berapa lama ia menggeluti bidang tersebut,
Jangan buru-buru menghakimi sebelum Anda paham betul akan kondisinya. selalu kendalikan emosi Anda ketika berhadapan dengan atasan Anda. Jika Anda berada di posisi bawahan,
Pahami kondisi atasan 1.
Berikut tip dari Jobplanet:
bagaimana cara seorang karyawan menghadapi atasan yang demikian? Lantas, hingga timbulnya dorongan untuk resign. menurunnya produktivitas, seperti surutnya motivasi, tidaklah mengejutkan apabila seorang atasan yang kurang kompeten membawa dampak negatif bagi karyawan, Pada akhirnya,
Sama halnya juga ketika mempertimbangkan karyawan yang akan dipromosikan. Karena itulah perekrut harus pandai menggali kompetensi calon karyawan. Deretan pengalaman yang tertulis di CV bukan jaminan seseorang adalah kandidat yang layak. Menilai calon karyawan hanya dari kulit luarnya saja merupakan salah satu kesalahan perusahaan dalam proses perekrutan.
bagaimana bisa ia menduduki posisi tersebut?" "Dengan kemampuan yang dia miliki, memiliki atasan yang kurang kompeten biasanya memunculkan sebuah pertanyaan besar, Sebelum menemukan cara untuk menghadapinya,
Mungkinkah Anda memperlihatkan sikap yang sama? bagaimana kalau yang Anda hadapi adalah atasan sendiri? Nah,
setidaknya Anda punya pilihan untuk bersikap lebih keras terhadapnya. demi kebaikan tim dan perusahaan, Akan tetapi, Menangani rekan kerja yang kurang kompeten sudah pasti menguras tenaga dan pikiran.
karena baik atau buruk hasil akhirnya juga akan menjadi tanggung jawab Anda. Bahkan terkadang apa yang menjadi area kerjanya terpaksa harus Anda ambil alih, Bekerja dengan teman kantor yang pemalas serta tidak tahu apa yang harus ia kerjakan tentu terasa melelahkan.
Source: Beritagar.id
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.