Biz&Tech : Penjual Gorengan Bawa Dagangannya saat Wisuda Lulus Sarjana,

Jannet 02.48
Lulus Sarjana, Penjual Gorengan Bawa Dagangannya saat Wisuda
Foto: Dok Pribadi

(afr) Saya juga ingin mengejar beasiswa S-2 ke luar negeri," katanya yang bercita-cita ingin jadi presiden. "Saat ini ingin pulang kampung sambil mencari pekerjaan di samping berjualan gorengan lagi dengan orangtua.

saat ini dia berkeinginan pulang ke kampung halamannya terlebih dahulu. Meski demikian, Dia tengah berusaha dengan mencari informasi untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Awi ingin meneruskan S-2 ke luar negeri. Setelah meraih gelar sarjana,

Keuntungan itu yang dipergunakan untuk biaya kuliah dan mencukupi kebutuhan hidupnya selama menempuh studi di Yogyakarta. Dia mampu meraup keuntungan sekira Rp300 ribu dalam sehari. keuntungannya cukup besar. kata Awi, Berjualan gorengan,

kalau menyerah akan gagal terus," tuturnya. kalau usaha tidak boleh menyerah, Saya dinasihati orangtua, dulu masih jualan pempek dan mie ayam. "Saat semester III saya sempat ingin menyerah,

Kondisi itu membuatnya lemas dan hampir putus aja. saat gorengan dagangannya tidak laku terjual. Terlebih, dia mengakui sempat ingin menyerah di tengah jalan karena aktivitasnya begitu berat. Meski demikian,

harus ada liburan," katanya yang mengaku menyukai rutinitasnya. Sehari bisa digunakan untuk refreshing dan beristirahat, "Kalau hari libur atau Minggu libur berjualan.

Dia menjalani aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa sekaligus penjual gorengan ini setiap hari. Awi sudah terbiasa menyempatkan diri untuk mengecek peralatan dagangannya. Sebelum tidur,

dia gunakan untuk belajar atau mengerjakan tugas. Jika tidak ada kuliah malam, Dia juga melanjutkan aktivitasnya dengan mengikuti kuliah malam. Awi menghabiskan waktu jualan di sekitar kampusnya sekira pukul 18.00.

dia membuat adonan dan menjajakan dagangannya berkeliling dari kampung ke kampung lain. Pukul 12.30, Sekira pukul 07.00 dia sudah selesai menjalankan pekerjaannya dan menyiapkan dagangan sebelum berangkat kuliah.

belanja ke pasar membeli bahan dilakukan sendiri dengan ikhlas. Kemudian, dia menyiapkan bahan untuk berjualan setelah menjalankan Salat Shubuh. Setiap pukul 04.00 WIB, Awi membagi waktu dengan baik. Saat menjalani masa perkuliahan dan jualan,

ada yang lebih berhak mendapatkan," katanya. jadi lebih baik beasiswa tidak mampu itu diserahkan pada yang lebih tidak beruntung dari saya, "Saya merasa masih mampu membiayai hidup,

Awi selalu menolak dengan cara halus berdalih mampu membayar kuliah. Namun, Beberapa teman-temannya menyarankan supaya mengikuti program beasiswa dengan keterangan tidak mampu.

Saya masih mampu bekerja dan menghasilkan karya," ujarnya. saya enggak mau dikatakan miskin. "Selama saya masih bisa membiayai hidup sendiri,

dengan berjualan bisa mencukupi kebutuhan hidup. Menurutnya, walaupun profesinya berjualan gorengan. Dia mengaku tak ingin disebut miskin, yaitu tak cepat menyerah. lanjut dia, Prinsip dalam hidupnya,

Saya ikuti jualan gorengan dari orangtua," terangnya. "Orangtua tetap menjalankan usaha gorengan.

Kakak perempuannya mempunyai usaha jahit dan adik perempuannya saat ini juga berjualan baju dan kaus. Kedua saudara perempuannya juga berjualan untuk menghidupi dirinya masing-masing. Awi sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

"Saat mengikuti program pertukaran pelajar itu saya punya keinginan untuk kuliah di Yogyakarta," sebutnya.

dia berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar ke SMKN 7 Yogyakarta. Saat naik kelas XI pada 2010, meski umurnya jauh lebih tua dari teman-teman seangkatannya. Awi melanjutkan pendidikannya ke SMA, Pada 2009,

Saya tahan keinginan untuk melanjutkan sekolah SMA," tuturnya. berpindah-pindah dari satu kampung ke kampung lain. "Empat tahun jualan gorengan,

dia diminta membantu orangtuanya berjualan gorengan. Sebab, Awi sempat harus meninggalkan keinginannya melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Memulai usaha berjualan gorengan sejak 2006,

Tugas dan belajar di dalam kelas dikerjakan di tengah kesibukannya jualan gorengan. jualan gorengan sama sekali tidak mengganggu aktivitas kuliah. Menurut dia, termasuk untuk membayar kuliah. ingin menunjukkan kepada dunia bahwa berjualan gorengan juga bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup, Awi menceritakan,

kalau lulus saya akan pakai toga dengan membawa dagangan," kenangnya saat dikonfirmasi Okezone. "Dulu saya bernazar,

Awi nekat menjual gorengan untuk memenuhi janjinya sambil mengenakan toga. pria yang akrab disapa Awi itu menjadi pusat perhatian di antara ribuan wisudawan periode II di Sportorium UMY. saat diwisuda pada Sabtu 11 Februari 2017, Menariknya,

dia harus menempuh perjuangan panjang lantaran kuliah sambil berjualan gorengan. Lulus dengan IPK 3,39, Mahasiswa asal Bangka ini berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). YOGYAKARTA - Asnawi,


Source: Okezone.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.