Biz&Tech : Membaca Gaya Belajar Seseorang

Jannet 09.18
Membaca Gaya Belajar Seseorang
Asosiasi Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Internasional atau AIESEC UNS belajar membatik dengan media kipas di Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/2). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc/17.

proses belajar mengajar tentu akan lebih efektif,” kata Rius.
“Kalau setiap tenaga pengajar memahami ini dan mau mengimplementasikannya,

dan metode membuat presentasi dengan kertas dan spidol. metode diskusi, Dia menggunakan slide, Rius selalu berusaha menyampaikan sesuatu dengan beragam metode. setiap menjadi fasilitator, Oleh karena itu, hal itu tak akan membantu orang-orang visual dan kinestetik. dia menyadari betul, Akan tetapi, berdiskusi. bercerita, dia lebih senang ceramah, Rius sendiri memiliki gaya belajar auditorial,

mereka akan mencari teman berdiskusi agar materi tersebut melekat. tidak akan berlama-lama membaca slide, Mereka yang sudah mengetahui bahwa tipe belajarnya cenderung auditorial, Hal ini penting untuk mempermudah proses pelajaran. Setiap orang juga harus mengetahui tipe belajarnya.

Pengajar yang hanya mengandalkan metode ceramah tentu sebuah mimpi buruk bagi orang-orang visual. Ini penting untuk memastikan semua materi berhasil ditangkap dengan baik oleh setiap orang. entah itu guru ataupun dosen perlu memahami gaya belajar mahasiswanya. seorang pengajar, Menurutnya,

mereka akan mencoba terus,” jelas Rius. Walaupun gerakan mereka salah, Orang kinestetik tidak akan berhenti bergerak. Tetapi orang auditorial akan tetap bergerak karena mereka sudah menemukan irama ketukannya. mereka akan kebingungan. akan berhenti begitu slide dimatikan, “Mereka yang visual,

Di saat itu lah Rius bisa mengamati gaya belajar orang-orang yang sedang difasilitasinya. Rius akan mematikan layar. Setelah mencoba beberapa kali ketukan dengan menyontek slide, semua orang akan bergerak mengikuti petunjuk. Pada awalnya,

dan seterusnya. simbol lingkaran berarti kedua tangan menepuk meja atau paha, Misal simbol segitiga berarti kedua tangan saling bertepuk, Rius menampilkan slide yang menampilkan simbol ketukan. Di awal pengenalan permainan,

gaya ketukan semakin kompleks. Semakin lama, mulai beat 1 sampai dengan beat 10. Ada sepuluh paket ketukan berbeda dalam permainan itu, sebuah permainan yang mengandarkan gerakan dan tepukan tangan. Dia lalu menceritakan tentang permainan Beat,

“Ada beberapa ice breaking yang bisa dijadikan tools untuk melihat gaya belajar seseorang,” kata Rius. ia juga mengobservasi denganice breaking. Selain dengan melakukan tes di awal proses belajar,

Hasil tes tersebut biasanya berbentuk persentase. hasil dari jawaban itu kemudian menunjukkan cara belajarnya. Peserta akan menjawab sejumlah pertanyaan, Cara paling akurat tentu dengan tes khusus. Ada banyak cara untuk mengetahui gaya belajar seseorang.

akan langsung bereksperimen mencoba resep tersebut. Sementara orang kinestetik, Orang auditorial lebih senang menelepon seseorang lalu menanyakan resepnya. Orang visual akan mengikuti resep yang telah dituliskan. misalnya. Ketika belajar memasak,

Membaca Gaya Belajar Seseorang
Infografik Gaya Belajar

harus melakukan suatu eksperimen untuk menstimulus pemahamannya. Sementara mereka yang cenderung kinestetik, membutuhkan diskusi untuk mempermudah ia memahami sesuatu. Orang yang memiliki gaya belajar dominan auditorial, hal-hal yang mengandalkan visualisasi. simbol, grafik, Orang-orang visual akan lebih mudah menangkap pelajaran dengan gambar,

ada pula yang porsi ketiganya sama besar. Ada yang satu atau dua gaya lebih menonjol, Setiap orang memiliki kombinasi VAK yang berbeda-beda. Ia dikembangkan oleh Walter Burke Barbe. kinestetik (VAK). auditorial, Klasifikasi gaya belajar yang dipakai Rius adalah visual,

biasanya mengobservasi cara belajar setiap orang yang ia fasilitasi. Rius—begitu ia akrab disapa, Gregorius Tjai Ven Lie dari Humanize Psychology Consultant percaya betul bahwa memahami gaya belajar masing-masing peserta ajar akan memudahkan proses belajar itu sendiri.

Menyamaratakan metode pembelajaran akan merugikan orang lain yang memiliki gaya belajar berbeda. Perbedaan itu menunjukkan ada cara belajar yang berbeda setiap orang.

atau meminta seseorang membacanya keras-keras sambil merakit furnitur. Ada pula yang membacanya keras-keras, baru membuka buku manual. ketika gagal, Ada yang mencoba merakitnya terlebih dahulu, baru setelah itu merakitnya. ada beberapa orang yang membaca buku manual terlebih dahulu, saat membeli suatu produk furnitur, Contoh lain,

Ada pula yang butuh membaca keras-keras atau praktik langsung. Ada yang butuh berdiskusi untuk bisa menangkap hal-hal baru yang sedang dipelajari. tak semua orang bisa menangkap pelajaran dari slide yang ditampilkan di depan kelas. Misalnya, Setiap individu yang lahir memiliki caranya sendiri untuk menyerap segala informasi termasuk dalam proses belajar.


Source: tirto.id

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.