™ Rudy Lie Mendirikan Bisnis Tour & Travel dari Garasi Rumah

Jannet 06.18
Rudy Lie Mendirikan Bisnis Tour & Travel dari Garasi Rumah
Rudy Lie

Reporter: Azis Husaini

"Istilahnya mereka mendapat fee atas penjualan tiket dan kompensasi," imbuh dia. Pihak ketiga harus membayar hasil penjualan dalam tempo yang sudah ditetapkan.

perusahaan terus menjaga risiko dengan cara melakukan sanksi suspend bagi yang tidak benar. Untuk itu, Dia menyadari bahwa menjual tiket melalui pihak ketiga memang penuh risiko.

"Syaratnya agar tidak bodong harus berbadan hukum dan saya kurangi lagi risikonya jadi 3% sekarang," imbuh dia.

Surabaya. Jakarta, saat ini pihaknya bekerjasama dengan agen travel yang menjual tiket di Bandung, Rudy menyatakan,

Tetapi saya ingin risikonya di bawah 5% saat pertama kali bekerjasama," ungkap dia. Memang pasti ada risiko. "Kami bekerjasama dengan ratusan agen travel itu.

jumlah agen travel yang belum menjadi agen IATA sangat banyak. Dia mengatakan,

karena tidak berstatus member International Air Transport Association (IATA). perusahaan melakukan bisnis dengan para travel agen kecil yang tidak bisa menjual tiket maskapai ke konsumen secara langsung, Misalnya,

Salah satu upayanya adalah melakukan berbagai diversifikasi bisnis. tahun 2001 adalah puncak di mana perusahaan terus menanjak dari sisi jumlah coustumer. Dia mengatakan,

Senin (20/3/2017). "Dari 2001 sampai 2017 kinerja kami tidak pernah menurun," ujarnya, Dari sana kemudian Obaja Tour and Travel terus menanjak.

Maka sekitar tahun 2001 Obaja pun memiliki badan hukum. Rudy menyadari bahwa jika ingin besar harus membuat badan hukum. Setelah usahanya berjalan selama 1,5 tahun,

Obaja kini memiliki 300 karyawan di 12 cabang perusahaan. dari lima orang pegawai termasuk dirinya, Namun demikian,

nama Obaja pun menjadi olok-olok saat itu," imbuh dia. "Ada yang bilang ini travel atau gudang,

Rudy bekerja di garasi mobil setiap hari. Bersama sang teman,

masih jadi perantara," ungkapnya. Telepon dan telepon saja, "Belum ada reservation. ia juga menjual tiket pesawat untuk Tenaga Kerja Indonesia. Selain menjual tiket dari Merpati,

Jakarta Selatan. Modal awal kami waktu itu Rp 100 juta," ujarnya di kantor cabang Obaja di Epicentrum, "Saya waktu itu bantu teman untuk menjual tiket Merpati.

sepakat menjadi perantara penjual tiket. sahabatnya yang kini menjadi Direktur Operasional Obaja, Dia bersama Freddy Chandra,

Rudi memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan yang dulu dimiliki Salim Grup itu. Tak berapa lama,

29 September 1975. Saat itu BCA ingin diambil alih pemerintah," ungkap pria kelahiran Medan, "Tidak jadi dibuat.

BCA pun mengurungkan niat untuk membangun kantor cabang. Namun karena saat itu banyak orang menarik uangnya (rush), Rudy diminta menjadi kepala cabang BCA di Jakarta Pusat. Saat itu,

pada tahun 1998. Rudy mendirikan usahanya saat keadaan ekonomi negara sedang kacau,

Rudy membawahi 300 karyawan dengan omzet perusahaan Rp 1,13 triliun di tahun 2016 dan Rp 1,5 triliun di proyeksi 2017 ini. Bersama perusahaan yang dikelolanya saat ini,

Rudy adalah marketing officer di Bank Central Asia (BCA). Sebelum merintis bisnis,

yang kini memiliki enam anak usaha di bisnis tour and travel. pendiri sekaligus Presiden Direktur PT Bet Obaja International, JAKARTA - Mungkin tidak banyak orang mengenal Rudy Lie, TRIBUNNEWS.COM,


Source: Tribunnews.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.