™ Kesaksian Korban Tabrak Lari Ayla Misterius di Kemayoran Seram,

Jannet 16.29
Seram, Kesaksian Korban Tabrak Lari Ayla Misterius di Kemayoran
Abdul Qosim [suara.com/Welly Hidayat]

 

"Ya pasti kami akan koordinasi dengan POM (Polisi Militer) ya," kata dia.

sekitar jam 23.47 WIB. Kasus tabrak lari terjadi tak lama setelah terjadi kasus penusukan yang dilakukan peserta sahur on the road terhadap anggota TNI pada Sabtu (18/6/2017), Argo menambahkan polisi berkoordinasi dengan TNI untuk menyelidiki kasus tersebut.

Masih mengumpulkan saksi yang melihat itu," katanya. "Kami sedang cari saksi plat mobilnya berapa.

Seram, Kesaksian Korban Tabrak Lari Ayla Misterius di Kemayoran

Argo mengatakan polisi telah meminta keterangan saksi mata yang melihat kejadian.

Senin (19/6/2017). "Ya itu sedang kami cek," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono,

Polisi sedang melacak plat nomor mobil Daihatsu Ayla warna putih yang menabrak Abdul dan Babang.

Dilacak

Seram, Kesaksian Korban Tabrak Lari Ayla Misterius di Kemayoran

"Fia bekerja sebagai ojek online." Memang Babang tinggal di Karang Anyar," ujar Abdul. Waktu sekolah dulu sampai dia sudah lulus masih sering main kesini. Suka main ke sini. Babang teman adik saya. "Ya,

disekitar rumah Abdul. Abdul mengatakan Babang memang sering bermain di sekitar Kemayoran Gempol,

Kalau saya mengalami tabrakan itu kira - kira pukul 03.30 WIB," ujar Abdul. Itu Babang kejadian sekitar pukul 03.00 WIB. "Itu saya sama Babang beda lokasi.

Abdul tidak tahu persis. Penyebab meninggalnya Babang masih simpang siur.

"Kami sama teman - teman juga nggak ada yang bawa senjata tajam atau yang lainnya kok," Abdul menambahkan.

Itu aja kok mas," ujar Abdul. "Kami saat itu hanya penasaran mau lihat korban teman kami ada dimana.

Dia hanya ingin memastikan kabar Babang karena isunya meninggal dunia setelah dianiaya geng motor. Abdul mengatakan dia dan teman-temannya -- sebelum ditabrak -- tidak mencari masalah.

di dekat Patung Ondel-Ondel. dia sedang berkumpul di sekitar rumahnya, Ketika itu, Abdul mengatakan sempat melihat Andrian sekitar pukul 23.00 WIB.

Dijawab iya benar ternyata," kata Abdul. Apakah benar Babang meninggal. Saya tanya lagi ke teman saya saat jenguk. "Itu saya baru tahu di rumah sakit.

Babang meninggal dunia

baru kemudian ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Mitra Keluarga, dia dirujuk ke RS. Setelah itu, Abdul dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran dengan menggunakan sepeda motor oleh rekan-rekannya.

Mobil tersebut kemudian kabur ke arah Ancol.

Ada teman - teman saya langsung nolongin," ujar Abdul. Itu abis menabrak sempat dia berhenti dulu. Tapi pelat nomornya saya nggak tahu. Saya masih lihat mobilnya. "Saat ditabrak saya mental beberapa meter.

Abdul masih sadar meskipun terpental.

Aneh nya kok nabraknya di kerumunan kami," kata Abdul. "Cuma mobil itu aja yang berani lewat.

Dia dihantam dan terlempar beberapa meter. Abdul terlambat menghindar dari terjangan mobil tersebut.

Tiba - tiba ada mobil (Ayla) langsung tabrak saya," kata Abdul. saya berada di jalan. "Itu hanya dua langkah saja,

Nggak berani lewat," ujar Abdul. Mobil dan motor juga sudah nggak ada yang melintas pada berhenti semua. "Memang saat itu keadaan sudah ramai.

Mereka kembali ke jalan sambil mencari-cari dimana Babang berada.

kami masih penasaran mau liat korban teman kami ada dimana," ujar Abdul. Kembali ke Jalan, "Kami rasa kondusif kami keluar lagi.

Abdul dan rekan-rekannya kembali keluar dari rumah. Sekitar 10 menit kemudian,

Belasan orang tersebut baru menghentikan pengejaran setelah ada tokoh masyarakat.

Sempat mereka mengejar ke dalam gang," ujar Abdul. dan mundur masuk ke dalam gang rumah lagi. "Pas lihat senpi kami juga lari,

dikejar. Tapi, Abdul dan teman-temannya menghindar dan kembali masuk ke pemukiman. Melihat senjata api diacungkan,

kalau mau nyusul teman elu," kata Abdul mengulang ucapan orang tersebut. "Ayo sini elu, Salah satu anggota kelompok penghadang mengacung-acungkan senjata api sambil berteriak.

Perawakannya kayak anggota gitu," ujar Abdul. yang satu bawa double stick dan satu orang bawa senjata api. itu yang saya lihat ada dua orang, Itu kami lihat bukan kayak geng motor, "Di depan jalan kami sudah dihadang.

Abdul dan rekan-rekannya dihadang sekitar 15 orang. Sesampai di dekat Patung Ondel-Ondel,

Kami bergerak mau lihat ke jalan Ondel - Ondel," ujar Abdul sambil menahan rasa sakit. kami bertujuh mencari tahu lokasi Babang meninggal dimana. Nah, Sambil mencari informasi itu. "Saya dengar itu pas anak - anak kumpul di depan rumah.

Abdul cepat-cepat keluar rumah dan bersama sekitar tujuh rekannya mencari tahu informasi mengenai apakah betul Babang meninggal dunia.

Teriak-teriak Babang meninggal," kata Abdul menirukan teriakan teman. "Itu teman saya berteriak minta tolong sekitar jam 03.00 WIB.

ada temannya berteriak-teriak di luar rumah untuk meminta pertolongan karena kawan bernama Adrian Dwi Nanda (18) alias Babang meninggal. Tiba-tiba, dia sedang santap sahur. Ketika itu, Abdul kemudian menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya.

Sekujur tubuhnya diperban. Abdul tengah berbaring tempat tidur. Selasa (20/6/2017), Kecamatan Kemayoran, Kelurahan Kebon Kosong, RW 4, Jalan Kemayoran Gempol RT 3, Ketika ditemui Suara.com di rumahnya,

meskipun sekujur tubuhnya luka. Abdul Qosim selamat, sekitar pukul 03.00 WIB. pada Minggu (18/6/2017), Jakarta Pusat, Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Suara.com - Abdul Qosim (30) merupakan salah satu korban tabrak lari mobil Daihatsu Ayla di sekitar patung Ondel-Ondel,


Source: Suara.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.