Biz&Tech : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon Ini Sukses Olah Bonggol Pisang Jadi Abon

Jannet 06.20
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon Ini Sukses Olah Bonggol Pisang Jadi Abon
Hera Wijaya dan produk abon dari bonggol pisang hasil inovasinya.

Penulis: Reni Susanti_

cakupannya akan diperluas._Ke depan, kegiatan ini baru pertama kalinya diadakan dan diikuti 20 provinsi di Indonesia. Yulian menjelaskan,

Yulian Warman._Dari sana disaring 25 orang dan akan dipilih menjadi 3 terbaik," ucap Head of Public Relation PT Astra International Tbk, "Yang mengirimkan proposal 1.157.

Ia menjadi satu dari 25 proposal yang akan mendapat pelatihan dan pendampingan sekitar enam bulan._Hera mengikuti lomba Astra Start up Challange dan lolos. Untuk mengembangkan bisnisnya,

Produksinya mencapai 200 bungkus per hari dengan nilai jual Rp 7000/bungkus/100 gr._ia memproduksi kripik bonggol pisang sejak setahun lalu. Selain abon,

"Bisnis abon baru tiga bulan dan ini pertama kalinya di Indonesia," ucapnya._

Ia lebih memilih kapur sirih daripada baking powder dan toples dibanding plastik untuk pengemasan._produk yang diberi merek Aboping ini menggunakan bahan alami. Untuk menjaga kesehatan,

Jadi hampir tidak ada modal uang yang keluar," terangnya._pohon pisang juga banyak banget di kampung saya. "Bumbu ada tinggal ambil di kebun,

Hera nyaris tidak mengeluarkan modal dalam pembuatannya._Apalagi, jauh lebih murah dibanding abon ayam dan sapi. sambung dia, Harga tersebut,

abon dikemas dalam toples," imbuhnya._Agar tahan lama, "Saya jual Rp 30.000 per 200 gram.

Ke depan ia ingin memberdayakan pengangguran di daerahnya sebagai tenaga pemasaran._ia memasarkannya masih seputar Jawa Barat dan Yogyakarta. Untuk pasar online,

ia memberdayakan ibu-ibu yang tidak berpenghasilan di kampungnya._Untuk pasar Indramayu, Hera memasarkan produknya di Indramayu dan online. Saat ini,

Abon pisang ini bisa menjadi alternatif," ungkapnya._ "Rasanya enggak jauh beda sama abon ayam dan sapi.

Lalu disangrai._dan bumbu rahasia. sereh, lengkuas, bawang putih, bawang merah, campurkan bumbu seperti daun salam, Setelah itu,

dikukus untuk mematangkan dan menghilangkan getah selama 15 menit," ucapnya._direndam, diparut, "Sebelum diproses,

Fungsinya untuk menghilangkan getah dan bau._Yakni merendamnya sehari menggunakan kapur sirih. ia pun menemukan solusi. Beberapa kali mencoba,

bonggol pisang masih menyimpan banyak kandungan air dan bau pohonnya itu sendiri._ia delapan kali gagal dalam uji coba. Setidaknya,

tapi baru direalisasikan tahun lalu," terangnya._ "Ide ini muncul sejak lulus SMA 2014 lalu,

kakeknya biasa mengonsumsi bonggol pisang._Hingga suatu hari sang kakak bercerita pada zaman Belanda, Hera terus mencari informasi tentang kandungan bonggol pisang.

Takut malah jadi racun," ungkapnya._ "Bonggol pisang itu banyak getahnya.

Namun informasi tentang bonggol pisang untuk makanan tidak ada._ Ia pun memutar otak dan teringat zaman SMA bahwa pohon pisang memiliki banyak manfaat.

Kalau didiamkan busuk," terangnya._ "Enggak enak dilihat.

lama-kelamaan pohon ini busuk dan menebarkan bau kemana-mana._Tak hanya itu, sehingga banjir sulit surut. Pohon-pohon tersebut menghalangi jalannya air,

pohon ini tercerabut dari akarnya," ujar Hera kepada Kompas.com belum lama ini._Saat banjir, banyak sekali pohon pisang. Indramayu, "Di rumah saya di Karang Ampel,

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon ini menyulap bonggol pisang jadi abon dan keripik._CIREBON - Banjir yang kerap melanda Indramayu memicu inovasi Hera Wijaya (22). TRIBUNNEWS.COM,


Source: Tribunnews.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.