Penulis: Reni Susanti_
cakupannya akan diperluas._Ke depan, kegiatan ini baru pertama kalinya diadakan dan diikuti 20 provinsi di Indonesia. Yulian menjelaskan,
Yulian Warman._Dari sana disaring 25 orang dan akan dipilih menjadi 3 terbaik," ucap Head of Public Relation PT Astra International Tbk, "Yang mengirimkan proposal 1.157.
Ia menjadi satu dari 25 proposal yang akan mendapat pelatihan dan pendampingan sekitar enam bulan._Hera mengikuti lomba Astra Start up Challange dan lolos. Untuk mengembangkan bisnisnya,
Produksinya mencapai 200 bungkus per hari dengan nilai jual Rp 7000/bungkus/100 gr._ia memproduksi kripik bonggol pisang sejak setahun lalu. Selain abon,
"Bisnis abon baru tiga bulan dan ini pertama kalinya di Indonesia," ucapnya._
Ia lebih memilih kapur sirih daripada baking powder dan toples dibanding plastik untuk pengemasan._produk yang diberi merek Aboping ini menggunakan bahan alami. Untuk menjaga kesehatan,
Jadi hampir tidak ada modal uang yang keluar," terangnya._pohon pisang juga banyak banget di kampung saya. "Bumbu ada tinggal ambil di kebun,
Hera nyaris tidak mengeluarkan modal dalam pembuatannya._Apalagi, jauh lebih murah dibanding abon ayam dan sapi. sambung dia, Harga tersebut,
abon dikemas dalam toples," imbuhnya._Agar tahan lama, "Saya jual Rp 30.000 per 200 gram.
Ke depan ia ingin memberdayakan pengangguran di daerahnya sebagai tenaga pemasaran._ia memasarkannya masih seputar Jawa Barat dan Yogyakarta. Untuk pasar online,
ia memberdayakan ibu-ibu yang tidak berpenghasilan di kampungnya._Untuk pasar Indramayu, Hera memasarkan produknya di Indramayu dan online. Saat ini,
Abon pisang ini bisa menjadi alternatif," ungkapnya._ "Rasanya enggak jauh beda sama abon ayam dan sapi.
Lalu disangrai._dan bumbu rahasia. sereh, lengkuas, bawang putih, bawang merah, campurkan bumbu seperti daun salam, Setelah itu,
dikukus untuk mematangkan dan menghilangkan getah selama 15 menit," ucapnya._direndam, diparut, "Sebelum diproses,
Fungsinya untuk menghilangkan getah dan bau._Yakni merendamnya sehari menggunakan kapur sirih. ia pun menemukan solusi. Beberapa kali mencoba,
bonggol pisang masih menyimpan banyak kandungan air dan bau pohonnya itu sendiri._ia delapan kali gagal dalam uji coba. Setidaknya,
tapi baru direalisasikan tahun lalu," terangnya._ "Ide ini muncul sejak lulus SMA 2014 lalu,
kakeknya biasa mengonsumsi bonggol pisang._Hingga suatu hari sang kakak bercerita pada zaman Belanda, Hera terus mencari informasi tentang kandungan bonggol pisang.
Takut malah jadi racun," ungkapnya._ "Bonggol pisang itu banyak getahnya.
Namun informasi tentang bonggol pisang untuk makanan tidak ada._ Ia pun memutar otak dan teringat zaman SMA bahwa pohon pisang memiliki banyak manfaat.
Kalau didiamkan busuk," terangnya._ "Enggak enak dilihat.
lama-kelamaan pohon ini busuk dan menebarkan bau kemana-mana._Tak hanya itu, sehingga banjir sulit surut. Pohon-pohon tersebut menghalangi jalannya air,
pohon ini tercerabut dari akarnya," ujar Hera kepada Kompas.com belum lama ini._Saat banjir, banyak sekali pohon pisang. Indramayu, "Di rumah saya di Karang Ampel,
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon ini menyulap bonggol pisang jadi abon dan keripik._CIREBON - Banjir yang kerap melanda Indramayu memicu inovasi Hera Wijaya (22). TRIBUNNEWS.COM,
Source: Tribunnews.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.