TEMPO.CO, Jika penampilan sudah oke tapi bau badan masih menyertai tentu akan mengganggu orang di sekitar.
Jakarta - Tak ada orang yang berharap badannya berbau tak sedap karena mengganggu penampilan dan hidung orang lain.
Untuk menangatasinya, kita mungkin sudah menggunakan berbagai cara tapi belum berhasil juga. Mungkin ini merupakan pertanda bahwa kondisi tubuh tidak dalam kondisi prima. Letak dan aroma bau badan dapat mengindikasikan sesuatu sedang terjadi dalam tubuh, seperti dilansir oleh Mens Health.
Bau tubuh normal memiliki aroma khas seperti keringat. Jika menemui bau seperti kotoran keluar dari tubuh, maka kita perlu waspada karena mungkin itu merupakan gejala intoleransi laktosa. Ryan Ungaro, M. D., asisten profesor Gastroenterologi Rumah Sakit Mount Sinai di New York mengatakan bahwa jika usus kecil tidak bisa menghasilkan enzim laktase untuk mencerna laktosa maka usus kecil akan mengarahkan laktosa langsung ke usus besar, di mana terdapat bakteri fermentasi yang menyebabkan bau kotoran dan kembung.
Bau mulut juga tak kalah mengganggu. Cek udara napas sejenak, apakah aroma napas normal atau seperti terdapat aroma manis buah. Jika itu terjadi, kemungkinan besar kita mengalami gejala diabetes.
Robert Gabbay, M.D., Ph.D, kepala medis rumah sakit Joslin Diabetes Center di Boston, Amerika Serikat, mengatakan bahwa komplikasi diabetes, atau biasa disebut dengan diabetic ketoacidosis (DKA), terjadi pada tubuh yang memiliki kadar insulin yang rendah dan lonjakan gula darah pada tubuh.
"Tubuh tidak dapat membuat energi yang dibutuhkan sehingga mulai memecah asam lemak (keton) dalam darah. Asam lemak inilah yang menyebabkan bau manis seperti buah pada napas," ujarnya.
Jadi, jika kita memiliki aroma napas seperti buah-buahan disertai dengan gejala kelelahan, mulut kering, kesulitan bernapas, atau sakit perut, sebaiknya memeriksakan kesehatan ke ahlinya.
Bau mulut di pagi hari memang wajar, tapi jika sudah menyikat gigi lalu bau mulut masih terjadi, waspadalah karena kemungkinan ada gejala sleep apnea. Sleep apnea adalah terganggunya pernapasan karena dinding tenggorokan yang rileks dan menyempit ketika kita sedang tidur. Saat tidur, otot-otot tenggorokan menjadi rileks dan lemas.
Raj Dasgupta, M.D., asisten profesor kedokteran klinis di University of Southern California, Amerika Serikat, mengatakan bahwa penyakit apnea tidur ini memungkinkan bakteri berkembang biak lebih mudah dan menghasilkan gas belerang yang menghasilkan bau seperti telur busuk di mulut. Tanda lain dari apnea tidur adalah mendengkur dan mengantuk pada siang hari.
Bau kaki pun sangat mengganggu. Penyebab utama dari bau itu biasanya kaki memakai sepatu dalam keadaan lembab. Penyebab bau kaki bisa juga karena keringat. Cameron Rokhsar, M.D., profesor klinis dermatologi Mount Sinai Hospital di New York, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa bau kaki dapat disebabkan oleh kombinasi dari bakteri dan jamur yang ada di dalam kulit kaki.
Jika dibiarkan, kulit di sela-sela jari kaki akan menjadi lembab dan akan menjadi titik masuk bagi bakteri lain yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain, seperti cellulitis. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain ketika kita menggaruk kaki lalu memegang bagian tubuh lainnya. Bila mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya langsung mengoleskan salep anti jamur atau jika sudah parah sebaiknya pergilah ke dokter kulit.
Bagaimana dengan bau air seni? Gejala infeksi saluran kandung kemih biasanya menghasilkan aroma urine yang menyengat seperti bau bahan-bahan kimia. Jamin Brahmbhatt, M. D., urolog di Orlando Health mengatakan ketika bakteri E. Coli memasuki saluran kemih dan uretra lalu berkembang biak, hal tersebut akan menyebabkan infeksi. Sebaiknya periksakan ke dokter apabila mengalami gejala tersebut, terlebih jika sudah sampai pada gejala susah buang air kecil.
Source: Tempo.co
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.