Badan otonom PBB International Atomic Energy Agency/IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) membuka lowongan magang untuk mahasiswa dan sarjana Indonesia.
Peluang khusus bagi mahasiswa dan sarjana lulusan dari Indonesia ini merupakan hasil kesepakatan yang dicapai antara IAEA dan Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Wina, Austria.
"Program tersebut bertujuan untuk menampung besarnya minat generasi muda Indonesia untuk magang di luar negeri," ujar Kuasa Usaha Ad Interim PTRI/KBRI Wina, Febrian A. Ruddyard kepada detikcom, Jumat (17/2/2017).
Program magang di IAEA ini berdurasi 3 sampai 12 bulan. Selain di markas Wina, IAEA juga memiliki laboratorium aplikasi nuklir dan lingkungan di Seibersdorf, Austria, dan laboratorium lingkungan kelautan di Monaco. Calon peserta program magang harus mendapat rekomendasi setidaknya dari pihak universitas.
IAEA menerima peserta magang dari berbagai latar belakang ilmu seperti Hubungan Internasional, Kehumasan, Manajemen, Ekonomi, Pertanian, Kelautan, Lingkungan, Sosial Budaya, Kedokteran, Peternakan, Komputer, Fisika, Kimia, Biologi, dan bidang teknik termasuk Teknik Nuklir.
Menurut KUAI, keberadaan sejumlah markas besar organisasi internasional di Wina merupakan peluang strategis yang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan minat magang mahasiswa Indonesia, tidak hanya ke Perwakilan RI namun juga ke organisasi internasional, dimulai dengan IAEA.
"Dalam beberapa tahun terakhir PTRI Wina mencatat terdapat kecenderungan peningkatan minat mahasiswa Indonesia untuk menjalani program magang di luar negeri," imbuh KUAI.
Lebih lanjut KUAI menilai bahwa pengalaman magang di organisasi internasional, khususnya IAEA, akan memberikan leverage generasi muda Indonesia dalam memasuki dunia kerja saat ini yang sangat kompetitif.
IAEA sendiri menurut Direktur Divisi Sumber Daya Manusia Kate Rojkov menyambut baik inisiatif Indonesia ini. "We're in together," ujar Rojkov.
Rojkov menegaskan bahwa organisasi PBB menawarkan suasana kerja yang nyaman dan peluang interaksi dengan warga negara dunia, yang memungkinkan peserta magang membangun keterampilan terkait.
"IAEA telah memiliki program magang bagi mahasiswa dan fresh graduate dari 168 negara anggotanya. Persaingan untuk dapat diterima melalui program regular ini cukup ketat dengan daftar antrean mencapai 900 calon peserta per tahun," terang Rojkov.
Kerja sama program magang Indonesia-IAEA atas biaya sendiri ini diharapkan mampu menjadi platform yang lebih terarah bagi peserta magang asal Indonesia dengan penempatan sesuai dengan minat calon peserta.
Di samping program magang, IAEA juga menawarkan posisi Junior Professional Officer berdurasi 2 tahun, di mana biaya sepenuhnya berasal dari calon peserta melalui beasiswa negara asal atau sponsor lainnya.
Sementara itu Atase Ilmu Pengetahuan KBRI/PTRI Wina Johanna M.C. Johari menjelaskan bahwa IAEA telah beberapa kali menyampaikan minatnya untuk menerima peserta magang dari Indonesia. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Departemen Kerja sama Teknis, Aplikasi Nuklir dan Energi Nuklir IAEA.
Atase Ilmu Pengetahuan akan menangani langsung penyaluran peserta magang Indonesia ke IAEA. Bagi mahasiswa dengan prestasi menonjol akan diberikan peluang perpanjangan magang atas biaya IAEA.
Source: detikcom
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.