TRIBUNNEWS.COM, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon ini menyulap bonggol pisang jadi abon dan keripik._CIREBON - Banjir yang kerap melanda Indramayu memicu inovasi Hera Wijaya (22).
"Di rumah saya di Karang Ampel, Indramayu, banyak sekali pohon pisang. pohon ini tercerabut dari akarnya," ujar Hera kepada Kompas.com belum lama ini._Saat banjir,
Pohon-pohon tersebut menghalangi jalannya air, sehingga banjir sulit surut. lama-kelamaan pohon ini busuk dan menebarkan bau kemana-mana._Tak hanya itu,
Kalau didiamkan busuk," terangnya._ "Enggak enak dilihat.
Namun informasi tentang bonggol pisang untuk makanan tidak ada._ Ia pun memutar otak dan teringat zaman SMA bahwa pohon pisang memiliki banyak manfaat.
Takut malah jadi racun," ungkapnya._ "Bonggol pisang itu banyak getahnya.
Hera terus mencari informasi tentang kandungan bonggol pisang. kakeknya biasa mengonsumsi bonggol pisang._Hingga suatu hari sang kakak bercerita pada zaman Belanda,
tapi baru direalisasikan tahun lalu," terangnya._ "Ide ini muncul sejak lulus SMA 2014 lalu,
Setidaknya, bonggol pisang masih menyimpan banyak kandungan air dan bau pohonnya itu sendiri._ia delapan kali gagal dalam uji coba.
Beberapa kali mencoba, ia pun menemukan solusi. Fungsinya untuk menghilangkan getah dan bau._Yakni merendamnya sehari menggunakan kapur sirih.
"Sebelum diproses, diparut, dikukus untuk mematangkan dan menghilangkan getah selama 15 menit," ucapnya._direndam,
Setelah itu, campurkan bumbu seperti daun salam, bawang merah, bawang putih, lengkuas, sereh, Lalu disangrai._dan bumbu rahasia.
Abon pisang ini bisa menjadi alternatif," ungkapnya._ "Rasanya enggak jauh beda sama abon ayam dan sapi.
Saat ini, Hera memasarkan produknya di Indramayu dan online. ia memberdayakan ibu-ibu yang tidak berpenghasilan di kampungnya._Untuk pasar Indramayu,
Untuk pasar online, Ke depan ia ingin memberdayakan pengangguran di daerahnya sebagai tenaga pemasaran._ia memasarkannya masih seputar Jawa Barat dan Yogyakarta.
"Saya jual Rp 30.000 per 200 gram. abon dikemas dalam toples," imbuhnya._Agar tahan lama,
Harga tersebut, sambung dia, jauh lebih murah dibanding abon ayam dan sapi. Hera nyaris tidak mengeluarkan modal dalam pembuatannya._Apalagi,
"Bumbu ada tinggal ambil di kebun, Jadi hampir tidak ada modal uang yang keluar," terangnya._pohon pisang juga banyak banget di kampung saya.
Untuk menjaga kesehatan, Ia lebih memilih kapur sirih daripada baking powder dan toples dibanding plastik untuk pengemasan._produk yang diberi merek Aboping ini menggunakan bahan alami.
"Bisnis abon baru tiga bulan dan ini pertama kalinya di Indonesia," ucapnya._
Selain abon, Produksinya mencapai 200 bungkus per hari dengan nilai jual Rp 7000/bungkus/100 gr._ia memproduksi kripik bonggol pisang sejak setahun lalu.
Untuk mengembangkan bisnisnya, Ia menjadi satu dari 25 proposal yang akan mendapat pelatihan dan pendampingan sekitar enam bulan._Hera mengikuti lomba Astra Start up Challange dan lolos.
"Yang mengirimkan proposal 1.157. Yulian Warman._Dari sana disaring 25 orang dan akan dipilih menjadi 3 terbaik," ucap Head of Public Relation PT Astra International Tbk,
Yulian menjelaskan, kegiatan ini baru pertama kalinya diadakan dan diikuti 20 provinsi di Indonesia. cakupannya akan diperluas._Ke depan,
Penulis: Reni Susanti_
Source: Tribunnews.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.