Helikopter Basarnas AS 365 jatuh di Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Minggu (2/7) saat menuju Dieng. meninggal dunia. Delapan orang di dalam heli,
Kapolri Jenderal Tito Karnavian turut berduka cita atas kecelakaan itu. Menurutnya, heli tersebut sangat berperan penting dalam kegiatan operasi Ramadnya khususnya untuk arus mudik dan balik selama lebaran, sebagai alat untuk evakuasi ambulans udara.
"Ini saya turut berduka cita sedalam-dalamnya ya, karena Heli Basarnas ini selalu bersama-sama kita. Tadinya ditempatkan di daerah Gringsing, Brebes, dalam rangka untuk evakuasi ambulans udara," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/7).
"Jadi kalau terjadi ada yang sakit segala macam, nah ini kemudian dibawa dengan Heli Basarnas ke rumah sakit, jadi (heli ini) stand by terus di sana," lanjut dia.
Saat terjadi peristiwa meletusnya kawah Sileri di dataran tinggi Dieng, heli tersebut berangkat ke sana untuk melakukan evakuasi. kata Tito,
"Mereka, atas perintah pimpinannya berangkat ke sana tapi kita kurang tahu penyebabnya. Nanti kita akan sudah ada petugas menangani, dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ya," jelas Tito.
Sebelumnya Basarnas menegaskan helikopter jenis Dauphin HR 3602 yang jatuh tersebut, dalam keadaan laik terbang. Direktur Sarana dan Prasarana Basarnas, Marsekal Pertama TNI Wahyu A Djaja, menyebut heli itu baru dibeli dari PT Dirgantara Indonesia.
Pernyataan senada juga dilontarkan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Menurutnya, helikopter milik Basarnas dalam kondisi terawat dengan baik.
Source: kumparan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.